Angsuran BRI telat 3 bulan bisa terjadi pada siapa saja, terutama saat kondisi keuangan sedang tidak stabil. Entah karena kehilangan pekerjaan, pengeluaran mendadak, atau masalah lain yang sulit diprediksi, banyak orang akhirnya kesulitan memenuhi kewajiban cicilan tepat waktu. Tapi tenang keterlambatan ini bukan berarti jalan buntu. Justru, memahami risikonya dan tahu langkah apa yang harus diambil bisa menyelamatkan kondisi keuangan kita dari masalah yang lebih besar.
Di artikel ini, kita akan bahas secara lengkap apa saja konsekuensi dari keterlambatan angsuran hingga tiga bulan, termasuk denda yang dikenakan, dampaknya terhadap riwayat kredit, serta berbagai solusi yang bisa kamu ambil sebelum situasi makin rumit.
Apa yang Terjadi Jika Angsuran BRI Telat 3 Bulan?
Kalau kamu merasa telat bayar cicilan satu atau dua hari saja sudah bikin was-was, maka angsuran BRI telat 3 bulan jelas akan menimbulkan konsekuensi yang lebih serius. Tidak hanya soal denda, keterlambatan ini juga berdampak pada reputasi finansial kamu di masa depan. Yuk kita bahas satu per satu dampaknya.
Denda Keterlambatan
BRI memberlakukan denda sebesar 2% per bulan dari angsuran yang jatuh tempo, dihitung sejak hari pertama keterlambatan. Selain itu, ada juga biaya keterlambatan tetap sekitar Rp20.000 per bulan. Jadi, semakin lama menunda pembayaran, makin besar pula jumlah yang harus dibayar.
Contoh perhitungan sederhana:
Jika angsuran bulanan kamu Rp1.000.000, maka denda bulanan bisa mencapai Rp20.000 (2%) + Rp20.000 (biaya tetap) = Rp40.000. Kalikan itu dengan 3 bulan, kamu sudah harus membayar Rp120.000 hanya untuk denda saja.
Catatan Negatif di Sistem Kredit
Jika kamu telat bayar angsuran selama 3 bulan, maka data tersebut akan tercatat dalam Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) OJK, atau yang dulu dikenal sebagai BI Checking.
Konsekuensinya:
- Skor kredit kamu menurun drastis.
- Pengajuan pinjaman di masa depan baik di BRI maupun bank lain—berpotensi ditolak.
- Citra kamu sebagai debitur jadi kurang dipercaya.
Skor kredit yang buruk bukan hanya merugikan sekarang, tapi bisa menghambat peluang keuangan di masa depan, seperti saat ingin ambil KPR, kredit kendaraan, atau modal usaha.
Penagihan oleh Pihak Bank
Kalau sudah telat hingga 3 bulan, biasanya pihak BRI akan mulai meningkatkan intensitas penagihan. Ini bisa berupa:
- Panggilan telepon berkala.
- Surat peringatan yang dikirim ke rumah.
- Bahkan kunjungan langsung dari petugas lapangan atau kolektor.
Jika kamu sama sekali tidak merespons, bukan tidak mungkin kasusmu akan dilimpahkan ke pihak ketiga (debt collector). Tentu ini bisa menimbulkan tekanan mental dan ketidaknyamanan bagi kamu maupun keluarga.
Solusi Jika Telat Bayar Angsuran BRI Selama 3 Bulan
Sudah terlanjur angsuran BRI telat 3 bulan? Jangan diam saja semakin cepat kamu mengambil tindakan, semakin besar peluang untuk menyelamatkan kondisi keuanganmu. Berikut beberapa langkah praktis yang bisa kamu lakukan:
Hubungi Langsung Pihak BRI
Langkah pertama dan paling penting: jangan menunggu ditagih. Sebaliknya, segera hubungi pihak BRI bisa lewat call center 14017/1500017 atau langsung ke kantor cabang.
Sampaikan kondisi keuanganmu dengan jujur dan tunjukkan itikad baik untuk menyelesaikan tunggakan. Pihak bank umumnya lebih terbuka untuk berdiskusi jika kamu proaktif.
Ajukan Restrukturisasi Kredit
Jika memang kamu belum sanggup membayar secara penuh, ajukan restrukturisasi kredit. Opsi ini bisa berupa:
- Perpanjangan tenor (jangka waktu pembayaran diperpanjang).
- Penurunan suku bunga.
- Penjadwalan ulang cicilan agar lebih ringan.
Program restrukturisasi ini banyak dimanfaatkan saat pandemi, dan masih berlaku untuk nasabah dengan kondisi finansial tertentu. Syaratnya biasanya meliputi dokumen seperti KTP, bukti penghasilan, dan surat permohonan restrukturisasi.
Bayar Sebagian Angsuran
Kalau belum bisa melunasi semuanya, bayar sebagian dulu. Ini menunjukkan kamu punya niat baik dan bisa jadi pertimbangan bagi pihak bank untuk memberi keringanan lebih lanjut. Selain itu, membayar sebagian akan mengurangi total denda dan beban bunga yang terus berjalan.
Cari Sumber Dana Sementara
Jika tidak punya dana saat ini, pertimbangkan langkah-langkah seperti:
- Pinjam ke keluarga atau teman terpercaya.
- Jual barang yang tidak terpakai tapi punya nilai.
- Gunakan tabungan darurat (jika ada).
Yang penting, jangan sampai mengambil pinjaman baru dengan bunga tinggi hanya untuk menutup pinjaman lama itu akan membuat masalah semakin rumit.
Tips Agar Tidak Telat Bayar Lagi
Setelah berhasil mengatasi masalah angsuran BRI telat 3 bulan, langkah selanjutnya adalah mencegah kejadian serupa terulang. Disiplin dan pengelolaan keuangan yang baik jadi kunci utama. Berikut beberapa tips yang bisa kamu terapkan:
Aktifkan Pengingat atau Gunakan Fitur Auto-Debit
Gunakan alarm di ponsel, aplikasi keuangan, atau fitur pengingat dari aplikasi mobile banking agar tidak lupa tanggal jatuh tempo. Lebih praktis lagi jika kamu aktifkan fitur auto-debit, jadi pembayaran akan langsung terpotong dari rekening.
Sisihkan Angsuran di Awal Gajian
Begitu menerima penghasilan, langsung sisihkan dana angsuran. Jangan tunggu sampai akhir bulan karena bisa jadi dananya sudah terpakai untuk keperluan lain.
Catat Tanggal Jatuh Tempo dan Nominal Angsuran
Buat catatan khusus untuk semua kewajiban bulanan, termasuk cicilan. Bisa di buku, aplikasi keuangan, atau spreadsheet. Kebiasaan ini membantu kamu tetap aware terhadap tanggungan yang harus dibayar.
Hindari Mengambil Kredit di Luar Kemampuan
Sebelum ambil pinjaman baru, pastikan kamu benar-benar bisa membayar cicilan tanpa mengganggu kebutuhan pokok. Gunakan rumus sederhana: total cicilan maksimal 30% dari penghasilan bulanan.
Bangun Dana Darurat
Idealnya, kamu punya dana darurat setara 3–6 bulan pengeluaran. Dana ini bisa jadi penyelamat saat penghasilan terganggu, sehingga angsuran tetap aman terbayar.
Baca Juga Gagal Daftar BRImo? Ini Arti Kode SIA9 dan Cara Mengatasinya
Mengalami angsuran BRI telat 3 bulan memang bukan situasi yang menyenangkan, tapi bukan berarti kamu tidak bisa keluar dari masalah ini. Denda, penurunan skor kredit, dan tekanan penagihan adalah risiko nyata yang bisa terjadi, namun semua masih bisa diselesaikan asal kamu segera mengambil tindakan.
Jangan tunggu sampai kondisi makin buruk. Hubungi pihak BRI, ajukan restrukturisasi jika perlu, dan tunjukkan itikad baik untuk membayar meski secara bertahap. Yang paling penting, jadikan pengalaman ini sebagai pelajaran berharga agar ke depan kamu bisa lebih bijak dalam mengelola keuangan dan cicilan.
Kalau kamu masih bingung mengenai bunga akulaku sebagai alternatif dari pinjaman BRI, bisa cek artikel kami lainnya di Tabel Bunga Akulaku dan Simulasi Cicilan PayLater & Dana Cicil Terbaru.